Permintaan cat tembok melonjak tajam memasuki bulan Ramadan. Penjualan cat di sejumlah warung bahan bangunan diwilayah Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) meningkat hampir 100 persen dari bulan biasa. Menariknya, lonjakan pembelian cat tembok kiloan terjadi di pelosok pedesaan. Sementara diwilayah perkotaan relatif stabil.

"Apabila di desa, orang-orangnya memang punya tradisi beres-beres rumah setiap ingin datang bulan puasa. Di sini hampir tiap-tiap hari konsumen pada beli cat tembok. Naik dua kali lipat dari sebelumnya," kata Kasda, salah seorang karyawan toko bahan bangunan di Kecamatan Kroya.

Lonjakan permintaan, terjadi semenjak dua minggu lalu atau pasca selesainya musim panen padi. Sebelumnya, penjualannya hanya 25 hingga 30 kemasan cat berbagai ukuran. Tapi sekarang bisa mencapai 50 hingga 60 kaleng per hari. "Dari sekian banyak ukuran, kemasan isi lima liter paling laris. Harganya mulai dari Rp55 ribu sampai 175 ribu perkaleng," ungkap dia.

Anto, pemilik kios bangunan lainnya menuturkan, naiknya permintaan cat tembok bakal terus berlangsung hingga menjelang lebaran nanti. Kecuali untuk perumahaan, cat tembok juga dipergunakan untuk mempercantik daerah ibadah seperti mesjid dan musala. Tetapi, kenaikan permintaan cat cuma terjadi di tingkat ritel. Sebaliknya, permintaan cat untuk skala proyek justru meredup.

Padahal permintaan menanjak, dia menegaskan harga ketika ini belum mengalami kenaikan. "Mungkin seminggu menjelang puasa kali ya. Soalnya dari distributor telah mengingatkan harganya berkeinginan naik, namun gak signifikan," ungkapnya.

Untuk memenuhi keinginan konsumen, Anto mengaku menambah stok cat tembok sejak sebulan sebelumnya.